Opini

Polemik Loker: Maksimal 25 Tahun

Opini
Kontributor Fact-Meter
04 January 2024
cover
(sumber: Tech in Asia)

Catatan: Artikel ini merupakan opini pribadi penulis dan tidak mencerminkan pandangan Redaksi Fact-Meter.com

Persaingan antar pelamar kerja saat ini kian sengit. Ditandai dengan menipisnya lapangan kerja yang layak, harus bersaing dengan generasi muda yang lebih terampil, dengan orang yang berpendidikan lebih cemerlang, dengan orang yang lebih atraktif, atau dengan orang yang memiliki koneksi ‘orang dalam’.

Biasanya pilihannya seperti ini: mengambil pekerjaan gaji dibawah UMK, atau gaji diatas UMK dengan spek dewa dan pengalaman bertahun-tahun, atau gaji mepet UMK tapi berkorban fisik dan mental?

Sedangkan kualifikasinya seperti ini: maksimal usia 25 tahun, pengalaman minimal 2-3 tahun di bidang yang sama, bahkan ada yang menambahkan punya kendaraan dan laptop pribadi hingga harus good looking sebagai syarat melamar kerja.

Kalau sudah berumur 26 tahun, emang gak boleh lamar kerja?

Saya pun bertanya pada salah satu kenalan pengusaha yang membuka lowongan seperti itu: Prinsip pengusaha hanya satu, mendapat bantuan sebanyak-banyaknya dengan harga serendah-rendahnya.

Kenapa batas usia cuma sampe 25 tahun? Karena masih muda, semangat kerja tinggi dan kreatif, masih pemula bisa digaji seperti “pemula”. Kenapa harus ada 2-3 tahun pengalaman? Supaya etos kerja gak “pemula”, gak perlu dibimbing lagi.

Lalu muncul pertanyaan baru, apakah semua pekerja dibawah 25 tahun ini digaji sesuai UMK?

Jawabannya, tentu tidak. Teman saya, sang pengusaha, membuka lowongan dengan menawarkan upah setengah dari UMK setempat. Dengan waktu kerja diatas 6 jam, libur hanya sehari seminggu.

Pengalaman teman, sebagai mantan pekerja kantoran dengan gaji UMK, sangat berkorban mental dan fisik, tidak punya jatah cuti dan kalau sakit potong gaji.

Pengalaman teman yang lain, memiliki jabatan dengan embel-embel “Senior”, dan beberapa bawahan yang harus dibimbing, juga masih diupah mepet UMK dikit.

Bagaimana cara bisa kerja gaji banyak dan usaha minim? Kalau kata mas Gibran, jadi pengusaha aja.