Berita mengenai kasus pembunuhan di Tarakan menjadi salah satu olahan disinformasi di media sosial. Ditemukan akun TikTok @opengemyu yang membuat klaim bahwa seorang pria di Tarakan membunuh temannya karena tidak terima streak TikTok mereka mati. “Pria di Tarakan Bun*h temannya karena ga terima streak tiktok mati;,” bunyi kalimat pada unggahan yang masih dapat dilihat hingga Minggu (10/11).
Berdasarkan penelusuran tim FactMeter, informasi tersebut tidak sesuai dengan faktanya. Sebenarnya, kasus ini terkait dengan alasan lain yang jauh berbeda. Tim FactMeter menemukan unggahan Instagram dari sumber aslinya oleh akun @kaltimfolks, yang menyatakan kasus ini terjadi karena pelaku tidak terima dipanggil “Dilan,” bukan karena masalah streak TikTok. Kutipan dari Instagram @kaltimfolks adalah: Pria di Tarakan Bun*h temannya karena ga terima dipanggil “Dilan”.
Bisa dilihat bahwa unggahan akun TikTok @opengemyu mengambil postingan asli dari akun Instagram @kaltimfolks, namun telah mengubah bagian akhir teksnya. Terlihat jelas bahwa baris terakhir pada video TikTok itu memiliki jenis font yang berbeda dari baris-baris sebelumnya. Selain itu, unggahan tersebut juga menambahkan tanda baca semicolon (;) di akhir kalimat, bukan tanda titik (.), yang semakin mengindikasikan bahwa pernyataan tersebut telah dimodifikasi dan tidak mencerminkan fakta sebenarnya.
Lebih lanjut, informasi yang sesuai dengan kejadian sebenarnya dapat ditemukan pada artikel berita detik.com dengan judul “Kesal Dibilang Mirip Dilan, Pemuda di Tarakan Habisi Nyawa Teman”, yang melaporkan bahwa insiden ini dipicu oleh kekesalan pelaku setelah dipanggil “mirip Dilan.” Berdasarkan artikel tersebut, pelaku berinisial MH (20) memukul dan menendang korban, AG (17), setelah merasa sakit hati dipanggil “Dilan” oleh korban. Awalnya, kejadian ini disebut sebagai kecelakaan sepeda oleh pelaku dan saksi, namun terungkap sebagai kasus penganiayaan setelah saksi-saksi memberi keterangan ke polisi. Kasus ini akhirnya dibongkar melalui laporan teman-teman korban, yang membuka fakta sebenarnya kepada keluarga dan kepolisian.
Foto yang digunakan di artikel itu sama persis dengan foto yang ditampilkan di akun TikTok dan Instagram @kaltimfolks. Hal ini menunjukkan bahwa isu terkait streak TikTok adalah murni hoax yang menyesatkan.
Kasus ini menimbulkan banyak komentar yang salah tangkap di media sosial. Banyak pengguna media sosial mengira bahwa alasan pembunuhan tersebut benar-benar terkait dengan streak TikTok yang mati. Hal ini menunjukkan betapa cepatnya hoax dapat menyebar dan memengaruhi persepsi masyarakat, terutama di platform seperti TikTok, di mana konten sering kali viral dalam waktu singkat.
#factmeter #factmatters
Fakta
Unggahan asli mengenai kasus ini menyatakan bahwa alasan pembunuhan di Tarakan sebenarnya karena pelaku tidak terima dipanggil “Dilan.”
Referensi
- mu [@opengemyu]. (2024, November 8). Jangan lupa streak nya kawan🔥#streak #🔥 #fyp #jokes [Video]. TikTok. https://vt.tiktok.com/ZSjSqASxD/
- kaltimfolks (2024, October 19). “A heartbreaking tragedy occurred in the city of Tarakan, North Kalimantan, when a young man with the initials HM (20) ass*ulted his friend, AG (18), resulting in his d*ath, simply because he was offended by being called “Dilan.” [📷source : kaltimfolks] [Instagram post]. https://www.instagram.com/p/DBTYcDxPZkn/?igsh=YTk3bXc4eGJxOW93
- Tim detikSulsel, T. (2024, May 19). Kesal Dibilang Mirip Dilan, Pemuda di Tarakan Habisi Nyawa Teman. detikSumbagsel – detikcom. https://www.detik.com/sumbagsel/hukum-dan-kriminal/d-7347599/kesal-dibilang-mirip-dilan-pemuda-di-tarakan-habisi-nyawa-teman