ISU kedatangan pengungsi Rohingya menjadi salah satu materi yang diolah penyebar informasi palsu. Akun TikTok @anisetiawan37 misalnya yang mengklaim pengungsi Rohingya akan bersandar di Surabaya, lantas dihalau oleh sekelompok nelayan.
’’NELAYAN SURABAYA PERTAHANKAN KEDAULATAN LAUT, HADANG KAPAL ROHINGYA,” bunyi kalimat pada unggahan yang masih bisa dilihat hingga Kamis (4/1) (s.id/Rohingyasurabaya).
Berdasar penelusuran, video itu tidak terjadi di pesisir sekitar Kota Pahlawan. Melainkan di perairan Aceh. Isi video tersebut identik dengan unggahan akun YouTube tvOneNews pada 11 Desember (s.id/Aksinelayan). ’’MOMEN NELAYAN JAGA PERAIRAN ACEH AGAR TAK DIMASUKI ROHINGYA,” begitu judul unggahan berdurasi 1 menit 11 detik tersebut.
Presiden Joko Widodo sudah buka suara terkait pro-kontra soal gelombang kedatangan pengungsi Rohingya. Dilansir portal berita rri.co.id, dia menegaskan pemerintah akan menampung mereka. ’’Saya sampaikan bahwa sementara, sementara kita tampung, sementara,” ujarnya setelah meresmikan Stasiun Pompa Ancol Sentiong, Jakarta Utara, pada 11 Desember (s.id/keputusanpemerintah).
Jokowi mengungkapkan, pemerintah terus berkoordinasi dengan organisasi internasional terkait pengungsi Rohingya. Di antaranya United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), organisasi di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). ’’Karena memang masyarakat lokal tidak menginginkannya (pengungsi Rohingya, Red),’’ katanya.
Fakta
Video nelayan menghalau kapal pengungsi Rohingya di perairan Aceh diambil di pesisir Samalanga, Bireuen, Nanggroe Aceh Darussalam dan beredar di media sosial pada 10 Desember 2023.