Saat ini tengah ramai modus penipuan baru yang mengatasnamakan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, penipu akan melakukan panggilan pada beberapa nomor telepon secara acak dan menanyakan “apakah anda sudah divaksinasi?”, dan kemudian mengarahkan untuk menekan angka tertentu pada perangkat seluler anda dengan alasan untuk melakukan konfirmasi. Ketika Anda melakukan ini, maka telepon akan diretas, data pribadi beserta informasi mbanking akan dibobol.
Dikutip dari Cek Fakta (2023), sebagaimana dilaporkan dalam Liputan6, awalnya terdapat sebuah akun Facebook yang membuat unggahan tulisan pada 8 Desember 2023 yang berisi, “Mohon perhatian: Barusan rekan saya mendapat telepon yang mengaku dari Kemenkes dan menanyakan apakah dia telah divaksinasi. Jika sudah tekan 1, jika belum tekan 2. Akibatnya, dia menekan 1 dan telepon diblokir dan diretas, dan semua data2 perbankan/online banking dibobol isi rekening dikuras habis… #agar semuanya hati-hati cepat dan teruskan informasi ini ke lebih banyak orang supaya banyak yang tahu ada trik baru untuk scammers/penjahat perbankan via online.”
Kemudian setelah dilakukan investigasi, diketahui bahwa ini adalah modus penipuan yang sempat muncul beberapa bulan sebelumnya. “Tidak ada lembaga pemerintah termasuk Kementerian Kesehatan yang melakukan panggilan telepon terkait status vaksinasi masyarakat. Bila ada pesan berantai seperti di atas, dipastikan tidak benar alias hoaks,” ujar dr. Mohammad Syahril, sebagai Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (CekFakta, 2023).
Hal ini juga sudah dikonfirmasi sebagai hoaks lewat akun Instagram resmi Kemenkes RI (@kemenkes_ri), bahwa informasi resmi Kementerian Kesehatan RI bisa diakses pada website dan akun media sosial resmi Kemenkes RI.
Menurut penulis, vaksinasi sudah dilakukan oleh hampir seluruh masyarakat. Sehingga sebenarnya pertanyaan ini sudah menjadi tidak relevan, dan sudah jelas jawabannya, yaitu “iya”. Maka masyarakat cenderung akan menekan angka tertentu sebagai konfirmasi, dimana ketika seseorang menekan angka tersebut, maka secara tidak langsung ia memberikan akses agar teleponnya diretas oleh penipu.
Hal ini kerap dijumpai ketika kita menelepon Call Center, misalnya, dari bank tertentu, ketika kita diminta untuk menekan angka tertentu untuk dihubungkan pada nomor atau layanan tertentu. Perlu diingat bahwa modus penipuan semakin canggih dan berkembang, namun mereka selalu mengincar satu hal, yaitu kelengahan.
Beberapa tips agar terhindar dari penipuan yaitu:
- Jangan menerima atau mengangkat telepon sembarangan, terutama jika dari nomor tidak dikenal. Hal ini juga berlaku di aplikasi WhatsApp.
- Selalu cek nomor penelepon yang tidak dikenal dengan aplikasi verifikasi seperti GetContact.
- Selalu mengganti password/ kata sandi Anda secara berkala.
- Jika terlanjur menekan angka, segera lepas SIM Card dan matikan telepon.
- Lakukan pembersihan cache, hapus aplikasi, file atau foto yang mencurigakan di Storage/ Media Penyimpanan.
- Jangan menyimpan foto KTP, data pribadi, data password di aplikasi Notes telepon genggam. Catatlah di kertas dan simpan di laci terkunci di rumah.