Fact or Hoax

Sebar Informasi Tak Berdasar Soal Vaksin dan Kanker

Hoax
Editor
28 November 2023
cover

INFORMASI tentang vaksin covid-19 dan turunannya masih laku dijual untuk membuat resah masyarakat. Belakangan, muncul rekaman video yang menampilkan seseorang yang diklaim memaparkan bahasa vaksin. Salah satunya, vaksin berdampak besar pada kemunculan kanker.

JANGAN MENGAMBIL SUNTIKAN LAINNYA! BOOSTER Meningkatkan peluang Anda terkena kanker, Menghambat sistem pengawasan Kanker Anda. Dr.William Makis,” begitu keterangan akun Facebook Dave Aroy-Jenewei beberapa hari yang lalu.

Keterangan lain menyebutkan, vaksin yang sudah ada dan disuntikan ke dalam tubuh itu menghasilkan antibodi igG4 yang dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh. Apalagi vaksin booster, dengan resiko peningkatan kadar igG4 Anda 500 kali lipat

Keterangan lain menyebutkan vaksin yang ada itu mampu mengubah sistem kekebalan secara dramatis. “Anda tidak lagi memproduksi igG1 & 3 yg menangani pengawasan kanker dan infeksi virus,” begitu keterangannya (s.id/SebabkanKanker).

Informasi itu cukup aneh jika di sounding dan muncul beberapa waktu terakhir. Lagipula, saat ditelusuri khususnya pada nama William Makis, MD muncul beberapa berita luar negeri yang justru berisi klarifikasi. Salah satunya dari Reuters, yang terbit pada 31 Desember 2022.

Judul ulasan itu berbunyi, Periksa Fakta-Tidak ada bukti bahwa 80 dokter Kanada meninggal karena vaksinasi COVID. Dalam ulasan tersebut menyebut nama William Makis, yang mengklaim bahwa kematian dokter disebabkan kanker dari vaksin covid.

Kesempatan itu Reuters sempat berkomunikasi dengan Mark Johnson, juru bicara Kesehatan Kanada dan Badan Kesehatan Masyarakat Kanada. Dia mengatakan kepada Reuters bahwa vaksinasi pertama di Kanada dimulai pada 14 Desember 2020.

Johnson mengatakan klaim bahwa kematian 80 dokter tersebut terkait dengan vaksinasi covid merupakan salah kaprah apalagi menggambarkan keamanan vaksin dan tidak berdasar. Artinya William Makis memiliki jejak menyebarkan klaim keliru soal vaksin Covid-19 (s.id/KlaimTakBerdasar).

Lalu ada satu blog yang mengulas panjang lebar tentang vaksin covid-19 dan kanker. Blog sciencebasedmedicine.org mengulas secara gamblang tentang klaim vaksin dan kanker turbo. Ulasan itu terbit 2 Oktober 2023.

Judulnya berbunyi, Dr. William Makis and “turbo cancer”: Falsely blaming COVID-19 vaccines for cancer. Klaim vaksin dan kanker turbo itu mulanya muncul dari ahli onkologi, tapi seorang ahli onkologi terkemuka Prof.Wafik El-Deiry menyebut, klaim yang tidak berdasar itu hanya memberikan kredibilitas yang tidak layak bagi mereka (s.id/TidakBerdasar).

Lalu, situs resmi National Cancer Institute Amerika Serikat, cancer.gov mengulas soal vaksin dan kanker yang terbit pada 1 Agustus 2023. Ada banyak QnA dalam ulasan itu, salah satunya tentang apakah penerima vaksin selama pengobatan kanker akan membuat pengobatan kanker menjadi kurang efektif?

Tidak. Tidak ada bukti bahwa vaksin apapun, termasuk vaksin COVID-19, membuat terapi kanker menjadi kurang efektif,” tulisnya. Justru, menurut cancer.gov vaksinasi covid dapat mengurangi resiko keparahan. Terbukti menurunkan risiko rawat inap dan kematian akibat COVID-19, bahkan di antara penderita kanker.

Sehingga jelas, mengutip dari Institut Kanker Nasional AS, sejauh ini tidak ada bukti bahwa vaksin Covid-19 menyebabkan kanker. Atau bahkan mengakibatkan kanker kambuh, atau keparahan penyakit kanker (s.id/QnACancerGov).


Fakta

Klaim bahwa vaksin covid dan boosternya berdampak buruk pada imunitas dan menyebabkan kanker itu tidak berdasar.