Fact or Hoax

Hoax Perkiraan Gempa di Surabaya, Faktanya bukan dari BMKG

Hoax
GI & lex
16 November 2024
cover

Beredar sebuah gambar yang telah diteruskan berkali-kali melalui media sosial, menampilkan informasi palsu berupa breaking news yang mengklaim akan terjadi gempa bumi berkekuatan 8.6 SR di Surabaya pada Jumat, 22 November 2024. Setelah dilakukan penelusuran oleh tim FactMeter, informasi tersebut dipastikan adalah HOAX.

Gambar ini pertama kali diketahui melalui pesan berantai di WhatsApp yang sudah diteruskan berkali-kali, di mana informasi palsu tersebut tampak seolah-olah berasal dari aplikasi BMKG melalui fitur “Peta Guncangan” dengan tulisan “BREAKING NEWS! Perkiraan Gempa Bumi Surabaya 8.6SR, Jumat 22 November’24”. Namun, setelah diteliti lebih lanjut, gambar tersebut diketahui telah diedit oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Informasi yang ditambahkan, seperti prediksi gempa bumi 8.6 SR di Surabaya, sama sekali tidak berasal dari BMKG. Selain itu, muncul tulisan “GMKG 8.6 SR,” yang semakin mencurigakan dan menunjukkan manipulasi informasi.

Selanjutnya, tim FactMeter mencoba menghubungi BMKG melalui fitur live chat yang terdapat pada website resmi BMKG untuk mendapatkan pernyataan resmi dari pihak BMKG. 

Sumber : Live Chat BMKG dengan tim FactMeter

Berdasarkan informasi yang disampaikan melalui fitur Live Chat, BMKG mengatakan bahwa “…kejadian gempa bumi belum dapat diprediksi baik itu mengenai lokasi, taggal, menit, maupun detiknya. Sehingga tidak tahu kapan akan terjadi.” BMKG juga menghimbau masyarakat untuk memastikan informasi resmi mengenai gempa bumi maupun cuaca hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi, meliputi:


FAKTA

Informasi mengenai perkiraan gempa bumi 8.6 SR di Surabaya pada 22 November 2024 adalah TIDAK BENAR. BMKG menegaskan bahwa hingga saat ini, teknologi untuk memprediksi gempa bumi secara spesifik belum ada. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk lebih berhati-hati dan tidak mudah percaya pada informasi yang beredar tanpa konfirmasi dari sumber terpercaya.

Pastikan Anda selalu memeriksa kebenaran informasi melalui kanal resmi BMKG atau platform kredibel lainnya. Hindari menyebarkan informasi yang tidak diverifikasi untuk mencegah keresahan di masyarakat.